A. Anova
1. Pengertian
ANOVA
Anova adalah sebuah
analisis statistik yang menguji perbedaan rerata antar grup. Grup disini bisa
berarti kelompok atau jenis perlakuan. Anova ditemukan dan diperkenalkan oleh
seorang ahli statistik bernama Ronald Fisher. Anova merupakan singkatan dari
Analysis of variance. Merupakan prosedur uji statistik yang mirip dengan t
test. Namun kelebihan dari Anova adalah dapat menguji perbedaan lebih dari dua
kelompok. Berbeda dengan independent sample t test yang hanya bisa menguji perbedaan
rerata dari dua kelompok saja.
2. Kegunaan
Anova
Anova digunakan sebagai
alat analisis untuk menguji hipotesis penelitian yang mana menilai adakah
perbedaan rerata antara kelompok. Hasil akhir dari analisis ANOVA adalah nilai
F test atau F hitung. Nilai F Hitung ini yang nantinya akan dibandingkan dengan
nilai pada tabel f. Jika nilai f hitung lebih dari f tabel, maka dapat
disimpulkan bahwa menerima H1 dan menolak H0 atau yang berarti ada perbedaan
bermakna rerata pada semua kelompok. Analisis ANOVA sering digunakan pada
penelitian eksperimen dimana terdapat beberapa perlakuan. Peneliti ingin
menguji, apakah ada perbedaan bermakna antar perlakuan tersebut.
3. Contoh
ANOVA
Contohnya adalah seorang
peneliti ingin menilai adakah perbedaan model pembelajaran A, B dan C terhadap
hasil pembelajaran mata pelajaran fisika pada kelas 6. Dimana dalam penelitian
tersebut, kelas 6A diberi perlakuan A, kelas 6B diberi perlakuan B dan kelas 6C
diberi perlakuan C. Setelah adanya perlakuan selama satu semester, kemudian dibandingkan
hasil belajar semua kelas 6 (A, B dan C). Masing-masing kelas jumlahnya
berkisar antara 40 sampai dengan 50 siswa.
Hasil akhir yang
didapatkan adalah nilai f hitung. Nilai tersebut dibandingkan dengan nilai
dalam tabel f pada derajat kebebasan tertentu (degree of freedom). Jika F
hitung > F Tabel, maka disimpulkan bahwa menerima H1 atau yang berarti ada
perbedaan secara nyata atau signifikan hasil ujian siswa antar perlakuan model
pembelajaran.
4. Anova
Dalam Regresi Linear
Kadang para pembaca cukup
dibingungkan oleh adanya tabel ANOVA pada hasil analisis regresi linear.
Tentunya jika anda mengerti maksud sesungguhnya dari uji yang satu ini, maka
anda tidak akan bingung lagi. Anova dalam perhitungannya membandingkan nilai
mean square dan hasilnya adalah menilai apakah model prediksi linear tidak
berbeda nyata dengan nilai koefisien estimasi dan standar error.
5. Ciri-ciri
ANOVA
Ciri khasnya adalah
adanya satu atau lebih variabel bebas sebagai faktor penyebab dan satu atau
lebih variabel response sebagai akibat atau efek dari adanya faktor. Contoh
penelitian yang dapat menggambarkan penjelasan ini: “Adakah pengaruh jenis
bahan bakar terhadap umur thorax mesin.” Dari judul tersebut jelas sekali bahwa
bahan bakar adalah faktor penyebab sedangkan umur thorax mesin adalah akibat
atau efek dari adanya perlakuan faktor. Ciri lainnya adalah variabel response
berskala data rasio atau interval (numerik atau kuantitatif).
Anova merupakan salah
satu dari berbagai jenis uji parametris, karena mensyaratkan adanya distribusi
normal pada variabel terikat per perlakuan atau distribusi normal pada
residual. Syarat normalitas ini mengasumsikan bahwa sample diambil secara acak
dan dapat mewakili keseluruhan populasi agar hasil penelitian dapat digunakan
sebagai generalisasi. Namun keunikannya, uji ini dapat dikatakan relatif robust
atau kebal terhadap adanya asumsi tersebut.
6. Jenis
ANOVA
Jenisnya adalah
berdasarkan jumlah variabel faktor (independen variable atau variabel bebas)
dan jumlah variabel responsen (dependent variable atau variabel terikat).
Pembagiannya adalah sebagai berikut:
Univariat:
a. Univariate
One Way Analysis of Variance. Apabila variabel bebas dan variabel terikat
jumlahnya satu.
b. Univariate
Two Way Analysis of Variance. Apabila variabel bebas ada 2, sedangkan variabel
terikat ada satu.
c. Univariate
Multi way Analysis of Variance. Apabila variabel bebas ada > 2, sedangkan
variabel terikat ada satu.
Multivariat:
a. Multivariate
One Way Analysis of Variance. Apabila variabel bebas dan variabel terikat
jumlahnya lebih dari satu.
b. Multivariate
Two Way Analysis of Variance. Apabila variabel bebas ada 2, sedangkan variabel
terikat jumlahnya lebih dari satu.
c. Multivariate
Multi way Analysis of Variance. Apabila variabel bebas ada > 2, sedangkan
variabel terikat jumlahnya lebih dari satu.
Jenis lain yang
menggunakan prinsip ini adalah:
a. Repeated
Measure Analysis of variance.
b. Analysis
of Covariance (ANCOVA).
c. Multivariate
Analysis of covariance (MANCOVA).
7. Asumsi
Uji ANOVA
Untuk melakukan uji
Anova, harus dipenuhi beberapa asumsi, yaitu:
a. Sampel
berasal dari kelompok yang independen.
b. Varian
antar kelompok harus homogen.
c. Data
masing-masing kelompok berdistribusi normal (Pelajari juga tentang uji
normalitas).
Asumsi yang pertama harus
dipenuhi pada saat pengambilan sampel yang dilakukan secara random terhadap
beberapa (> 2) kelompok yang independen, yang mana nilai pada satu kelompok
tidak tergantung pada nilai di kelompok lain. Sedangkan pemenuhan terhadap
asumsi kedua dan ketiga dapat dicek jika data telah dimasukkan ke komputer.
Jika asumsi ini tidak terpenuhi dapat dilakukan transformasi terhadap data.
Apabila proses transformasi tidak juga dapat memenuhi asumsi ini maka uji Anova
tidak valid untuk dilakukan, sehingga harus menggunakan uji non-parametrik
misalnya Kruskal Wallis.
8. Prinsip
Uji Anova
Prinsip Uji Anova adalah
melakukan analisis variabilitas data menjadi dua sumber variasi yaitu variasi
di dalam kelompok (within) dan variasi antar kelompok (between). Bila variasi
within dan between sama (nilai perbandingan kedua varian mendekati angka satu),
maka berarti tidak ada perbedaan efek dari intervensi yang dilakukan, dengan
kata lain nilai mean yang dibandingkan tidak ada perbedaan. Sebaliknya bila
variasi antar kelompok lebih besar dari variasi didalam kelompok, artinya
intervensi tersebut memberikan efek yang berbeda, dengan kata lain nilai mean
yang dibandingkan menunjukkan adanya perbedaan. Setelah kita pahami sedikit
tentang One Way Anova, maka mari kita lanjutkan dengan mempelajari bagaimana
melakukan uji One Way Anova dengan SPSS.
B. Anova
One Way
Pada dasarnya Anova dapat
digunakan untuk melakukan pengujian perbandingan rata-rata beberapa kelompok,
biasanya terdiri dari lebih dari dua kelompok. Penggunaan Anova kelompok yang
berasal dari sampel yang berbeda antar kelompok. Misalkan Jika kita ingin melihat
pengaruh bentuk Kemasan suatu produk
terhadap penjualan. Jika faktor yang menjadi perhatian kita untuk selanjutnya
diuji adalah berupa satu faktor, misalnya pengaruh bentuk kemasan suatu produk pada tingkat
penjualan, maka ANOVA yang kita gunakan adalah satu arah. Disebut anova satu
arah (One Way Anova), karena pusat perhatian kita hanya satu, dalam hal ini
bentuk kemasan suatu produk. Tetapi jika pusat perhatian kita, selain jenis
kemasan, juga tertuju pada pengaruh aroma pada tingkat penjualan, maka
digunakan ANOVA dua arah (Two Way Anova). Pada dasarnya Anova satu arah juga
dapat digunakan untuk kasus yang diuji menggunakan Anova dua arah, namun kita
harus melakukan pengujian satu persatu, sehingga jauh lebih efektif jika
digunakan Anova dua arah.
C. Asumsi
yang Harus di Penuhi dalam Anova One Way
Dalam anova satu arah
atau yang biasa kita kenal dengan anova one way
terdapat beberapa asumsi yang harus dipenuhi sebagai berikut :
1. Data
yang digunakan adalah data yang berdistribusi normal, karena akan digunakan
statistik uji F
2. Varian
atau ragam nya bersifat homogen. Istilah tersebut lebih dikenal sebagai
homoskedastisitas, di mana hanya terdapat satu estimator untuk variasi dalam
sampel.
3. Masing-masing
sampel bersifat independen
4. Komponen-komponen
modelnya bersifat aditif
5. Hipotesis
Anova Satu Arah
D. Hipotesis
One Way
Hipotesis yang digunakan
dalam Anova satu arah adalah sebagai berikut:
[alert-announce]
1. H0:
μ1 = μ2 = μ3 = … = μn, Tidak terdapat perbedaan signifikan antara rata-rata
hitung dari n kelompok.
2. H1:
μ1 ≠ μ2 ≠ μ3 ≠ … ≠ μn, Ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata hitung
dari n kelompok[/alert-announce]
Dalam analisis ragam
Anova hipotesis yang digunakan Hanya berupa hipotesis untuk kasus dua arah.
Artinya hipotesis yang digunakan untuk Anova satu arah dan Anova dua arah
adalah sama. Perlu diketahui bahwa dalam analisis ragam Anova kita tidak dapat
menentukan mana kelompok yang benar-benar berbeda. Kemampuan analisis ragam
Anova hanya mampu mendeteksi Apakah ada perbedaan rata-rata dari beberapa
kelompok tersebut.
Misalkan ada k populasi yang berdistribuwsi normal, dengan
rata-rata populasinya, x¯1,x¯2,…,x¯n serta ragam populasinya sama walaupun
nilainya tidak diketahui, bias disusun dalam bentuk table:
Tabel 1 Matriks
Anova satu arah
Keterangan:
Xij = individu (elemen)
ke-i dari sampel j
k = banyaknya populasi/ perlakuan
nj = banyaknya individu
dalam sampel j
N = S nj ( j = 1, 2, 3,
…, k) = total observasi
Tj = jumlah individu
dalam sampel j
T = T1 + T2 + … + Tk = jumlah seluruh individu
Untuk mengetahui apakah
ada perbedaan rata-rata populasi, dilakukan pengujian hipotesis dengan analisis
varians.
Prosedur Pengujian:
1. H0 : μ1 =
μ2 = … = μk
(semua sama)
H1 : Tidak semuanya sama (minimal sepasang
berbeda, μi ≠ μj untuk i ≠ j)
2. Keputusan
menolak atau menerima H0, dapat ditentukan dengan membuat table ANOVA sebagai
berikut:
Keterangan:
SSB = Sum Square Between
Group = Jumlah Kuadrat Antar Grup =(∑T21ni)−T2N
SST = Total Sum Square =
Jumlah Kuadrat Total =(X2ij)−T2N
SSW = Sum Square Within
Group = Jumlah Kuadrat Dalam Grup (Error) = SST – SSB
MSB = SSB/ v1
MSW = SSW/ v2
Statistik uji yang
digunakan adalah Fhitung
E. Uji
Anova Satu arah Manual
Adapun langkah-langkah
uji anova satu arah adalah sebagai berikut :
1. Menentukan
Formulasi Hipotesis
· H0
= µ1 = µ2 = µ3 = . . . = µk
· H1
= tidak semua populasi memiliki rata-rata hitung (mean) yang sama
2. Menentukan
taraf nyata (α) beserta Fkritis
Taraf nyata (α) ditentukan
dengan derajat pembilang
(v1) dan derajat
penyebut (v2). Dengan:
· v1
= k-1 dan
· v2
= k(n-1) serta
· Fα(v1;v2)
= . . .
3. Menentukan
kriteria Pengujian
· Ho
diterima apabila Fhitung ≤ Fα(v1;v2)
· Ho
di tolak apabila Fhitung > Fα(v1;v2)
4. Membuat
analisis variansnya dalam bentuk tabel ANOVA
Untik ukuran sampel (n),
yang sama banyak :
Dengan :
K = Kolom
N = Baris
Sedangkan untuk sampel n
berbeda (tidak sama banyak), maka :
Untuk menentukan
harga-harga yang diperlukan dalam ANOVA baik untuk sampel yang jumlah data (n)
sampelnya sama atau berbeda dapat juga menggunakan rumus seperti di bawah ini.
a. Jumlah
kuadrat dalam kelompok (JKD) atau SSW , yaitu:
b. Jumlah
kuadrat antar kelompok (JKA) atau SSB , yaitu:
c. Jumlah
kuadrat total (JKT) atau SST , yaitu:
5. Membuat
kesimpulan
Menyimpulkan Ho diterima
atau di tolak dengan membandingkan antara langkah ke-4 dengan kriteria
pengujian pada langkah ke-3.
F. Uji
Nova Satu Arah Spss
Uji nova satu arah juga
bisa digunakan dengan aplikasi spss agar perhitungan statistika nya jauh lebih
cepat. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh kasus di bawah ini :
Seorang guru ingin
mengetahui apakah terdapat perbedaan peningkatan prestasi belajar antara
kelompok siswa pandai, kelompok siswa sedang, dan kelompok siswa kurang setelah
diberikan perlakuan. Berikut data hasil tes belajar dari 40 siswa.
Hipotesis penelitian:
· Ho
= tidak terdapat perbedaan peningkatan prestasi belajar siswa setelah diberikan
suatu perlakuan antara kelompok siswa pandai, kelompok siswa sedang, dan
kelompok siswa kurang
· H1
= terdapat perbedaan peningkatan prestasi belajar siswa setelah diberikan suatu
perlakuan antara kelompok siswa pandai, kelompok siswa sedang, dan kelompok
siswa kurang
Kriteria Pengujian
Hipotesis:
·
Taraf signifikan (alpha 0.05)
·
Jika F hitung < F tabel dan nilai
probabilitas signifikan > 0.05 maka Ho diterima
·
Jika F hitung > F tabel dan nilai
probabilitas signifikan < 0.05 maka Ho ditolak, terima H1
Langkah-langkah uji one
way anova menggunakan SPSS
1. Buka
program SPSS sampai muncul worksheet area kerja seperti pada gambar berikut:
2. Sebelah
kiri bawah ada dua pilihan yaitu: Data view dan Variabel view
3. Lalu
klick variabel view untuk menentukan variabel dari data
4. Baris
pertama pada kolom name ketik nilai, pada label ketik Prestasi Belajar.
5. Baris
ke dua pada kolom name ketik kelompok, pada label ketik Kelompok Belajar, pada
kolom values posisikan mouse pada sudut kotak None lalu klik sampai muncul
kotak Value Labels seperti pada gambar berikut:
6. Ketik
1 pada kolom Value dan ketik pandai pada kolom Label, lalu klik add, ketik lagi
2 pada kolom value dan ketik sedang pada kolom label, lalu klik add, ketik lagi
3 pada kolom value dan ketik kurang pada kolom label, lalu klik add, jika sudah
di isi terlihat seperti gambar beriktut:
7. Setelah
itu klik OK maka selesailah kita isi variabel view seperti terlihat pada gambar
berikut:
8. Selanjutnya
klik data view sebelah kiri variabel view lalu isi nilai ke 40 siswa pada kolom
nilai, pada kolom kelompok nomor urut 1-12 isi 1, nomor urut 13-31 isi 2, dan
nomor urut 32-40 isi 3. seperti terlihat pada gambar berikut:
9. Uji
asumsi data berdistribusi normal atau tidak, cara uji normalitas data klik
disini
10. Bila data tidak berdistribusi normal
transformasi dulu, cara tranformasi data klik disini
11. Bila data sudah berdistribusi normal,
selanjutnya uji homogenitas dan one wey anova. caranya kembali ke data view,
klik menu Analyze---> Copare Means ---> One-Way ANOVA terlihat seperti
gambar berikut:
12. Pindahkan
Prestasi Belajar [Nilai] kedalam kotak Dependent List, lalu pindahkan Kelompok
Belajar[kelompok] kedalam kotak Factor, setelah itu klik Options, centang
Descriptive dan Homogeneity of variance test, lalu klik continue terlihat
seperti gambar berikut:
13. Setelah
di klik continue, langkah terakhir klik OK. Maka hasilnya seperti pada gambar
berikut:
14. Analisis
hasil
Dari tabel Descriptive
dapat kita ketahui jumlah data, mean (rata-rata), standar deviasi dan lain-lain
dari masing-masing kelompok, baik kelompok pandai, sedang maupun rendah.
Pada tabel test
Homogeneity of Variance pada kolom sig didapat nilai signifikan 0.846, artinya
data ini homogen (memiliki varians yang sama antara kelompok pandai, sedang
maupun rendah)
Tinjau Hipotesis:
· Jika
F hitung < F tabel dan nilai probabilitas signifikan > 0.05 maka Ho
diterima
· Jika
F hitung > F tabel dan nilai probabilitas signifikan < 0.05 maka Ho
ditolak terima H1
Pada tabel ANOVA, kita
analisis hipotesis H0 dan H1. Dari tabel Anova di atas diperoleh F hitung
100.822 dan F tabel (lihat tabel distribusi F pada df (2, 37) diproleh nilai F
tabel 3.26. dan nilai signifikan dalam tabel ANOVA di atas diperoleh nilai sig
0.000.
Jadi F hitung > F
tabel yaitu 100.822 > 3.26 dan sig < 0.05 yaitu 0.000. Maka Ho di tolak
dan terima H1. jadi kesimpulannya: Terdapat perbedaan peningkatan prestasi
belajar siswa setelah diberikan suatu perlakuan antara kelompok siswa pandai,
kelompok siswa sedang, dan kelompok siswa kurang.
Kerena kesimpulan yang
kita peroleh terdapat perbedaan, jadi kita harus melihat kelompok mana yang
terdapat perbedaan, dalam hal ini kita harus menggunakan UJI LANJUT. caranya
ikuti langkah berikut ini.
15. Kembali
lagi ke langkah 12 diatas. Dari gambar pada langkah tersebut klik Post Hoc,
disitu banyak pilihan mau pakai uji lanjut yang mana tinggal klik saja
tergantung kebutuhan, kita disini pilih uji lanjut ScheffeScheffe tinggal klik Scheffe, lalu
Continue, seperti gambar berikut:
16. Setelah
Continue, lalu klik OK. Hasilnya seperti gambar berikut:
17. Analisis
hasil uji lanjut
Dari hasil uji Post Hoc
Test, perhatikan yang ada tanda " * " jika ada, berarti memang
terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata prestasi belajar. jika tidak ada
tanda " * ", disitulah yang membedakan dengan kelompok lain artinya
perbedaan tidak signifikan.
Contoh Soal :
1. Apakah
yang dimaksud dengan Anova ?
Penyelesaian :
Anova merupakan singkatan
dari “analysis of varian“. Analysis of Varian adalah salah satu uji komparatif
yang digunakan untuk menguji perbedaan mean (rata-rata) data lebih dari dua
kelompok. Misalnya kita ingin mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata IQ antara
siswa kelas SLTP kelas I, II, dan kelas III. Ada dua jenis Anova, yaitu
analisis varian satu faktor (one way anova) dan analisis varian dua faktor (two
ways anova).
2. Kapan
Anova One Way digunakan ?
Penyelesaian:
Pada dasarnya Anova dapat
digunakan untuk melakukan pengujian perbandingan rata-rata beberapa kelompok,
biasanya terdiri dari lebih dari dua kelompok. Penggunaan Anova kelompok yang
berasal dari sampel yang berbeda antar kelompok. Misalkan Jika kita ingin
melihat pengaruh bentuk Kemasan suatu produk
terhadap penjualan. Jika faktor yang menjadi perhatian kita untuk selanjutnya
diuji adalah berupa satu faktor, misalnya pengaruh bentuk kemasan suatu produk pada tingkat
penjualan, maka ANOVA yang kita gunakan adalah satu arah.
3. Bagaimanakah
uji hipotesis pada anova one way ?
Penyelesaian :
Hipotes yang digunakan
yaitu :
a. H0:
μ1 = μ2 = μ3 = … = μn, Tidak terdapat perbedaan signifikan antara rata-rata
hitung dari n kelompok.
b. H1:
μ1 ≠ μ2 ≠ μ3 ≠ … ≠ μn, Ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata hitung
dari n kelompok[/alert-announce]
Dalam analisis ragam
Anova hipotesis yang digunakan Hanya berupa hipotesis untuk kasus dua arah.
Artinya hipotesis yang digunakan untuk Anova satu arah dan Anova dua arah
adalah sama. Perlu diketahui bahwa dalam analisis ragam Anova kita tidak dapat
menentukan mana kelompok yang benar-benar berbeda. Kemampuan analisis ragam
Anova hanya mampu mendeteksi Apakah ada perbedaan rata-rata dari beberapa
kelompok tersebut.
4. Misalkan
diketahui hasil belajar Matematika siswa yang belajar dengan 5 model
pembelajaran yang berbeda A, B, C, D, dan E sebagai berikut:
Ujilah dengan taraf nyata
5%, apakah hasil belajar Matematika siswa pada setiap kelompok tersebut tidak
berbeda !
Penyelesaian :
1. Formulasi
Hipotesis statistik
· Ho
= µ1 = µ2 = µ3 = µ4 = µ5
· H1
= sekurang-kurangnya ada dua rata-rata tidak sama
2. Taraf
nyata (α) dan nilai F tabel : α = 5% = 0,05 dengan
·
v1 = 5-1 = 4
·
v2 = 5(5-1) = 20
·
F0,05(4;20) = 2,87
3. Kriteria
pengujian :
· Ho
diterima apabila Fhitung ≤ 2,87
· Ho
di tolak apabila Fhitung > 2,87
4. Analisis
varians :
5. Kesimpulan
Pada tahap
keberartian dengan derajat
kebebasan 4 x 20 (0,95 F 4,20 ) Karena Fhitung = 6,90 lebih besar dari Fkritis,
maka Ho ditolak. Jadi, rata-rata hasil belajar Matematika siswa tidak sama
untuk kelima model pembelajaran tersebut.
5. Suatu
penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh perbedaan kartu
kredit terhadap penggunaannya. Data di bawah ini adalah jumlah uang yang dibelanjakan ibu
rumah tangga menggunakan kartu kredit (dalam $). Empat jenis kartu kredit
dibandingkan
Ujilah dengan α = 0.05,
apakah terdapat pengaruh perbedaan kartu kredit pada penggunaannya?
Penyelesaian:
Dari table di atas dapat
dihitung:
Jumlah keseluruhan nilai:
T = T1 + T2 + T3 + T4 = 55 + 61 + 91 + 54 = 261
SSE = SST – SSB = 279.658
– 149.08 = 130.6
Tabel ANOVA yang
dibentuk:
Pengujian Hipotesis:
· H0
: μ1 = μ2 = …
= μk (semua sama)
H1 : Tidak semuanya sama
(minimal sepasang berbeda, μi ≠ μj untuk
i ≠ j)
· Statistik
uji = Fhitung = 5.71 ( Lihat tabel F
disini)
· Keputusan:
Tolak H0 , terima H1 karena Fhitung >
Ftabel
· Kesimpulan:
Terdapat perbedaan pengaruh kartu kredit terhadap penggunaan uang yang
dibelanjakan oleh ibu rumah tangga
Komentar
Posting Komentar