Uji Hipotesis kesamaan dua rata


Panduan Pengujian Hipotesis Dua Rata-Rata Beserta Contohnya
Uji hipotesis dua rata-rata digunakan untuk mengetahui ada atau tidak adanya perbedaan (kesamaan) antara dua buah data. Salah satu teknik analisis statistik untuk menguji hipotesis dua rata-rata ini ialah uji t (t test) karena rumus yang digunakan disebut rumus t. Rumus t sendiri banyak ragamnya dan pemakaiannya disesuaikan dengan karakteristik kedua data yang akan dibedakan. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sebelum uji t dilakukan. Persyaratannya adalah:
1.    Data masing-masing berdistribusi normal
2.    Data dipilih secara acak
3.    Data masing-masing homogen
Hipotesis Statistik adalah pernyataan statistik tentang populasi yang diteliti. Jika menguji hipotesis penelitian dengan perhitungan statistik, maka rumusan hipotesis tersebut perlu diubah kedalam rumusan hipotesis statistik.

1.    Untuk \[{H_0}:{\mu _1} = {\mu _2}\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}dan\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}{H_1}:{\mu _1} > {\mu _2}\]


2.    Untuk \[{H_0}:{\mu _1} = {\mu _2}\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}dan\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}{H_1}:{\mu _1} < {\mu _2}\]



3.    Untuk \[{H_0}:{\mu _1} = {\mu _2}\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}dan\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}{H_1}:{\mu _1} \ne {\mu _2}\]


Kalau dalam rumusan hipotesis penelitian hanya dituliskan salah satu saja yaitu hipotesis alternatif (Ha) atau hipotesis nol (Ho). Sedangkan dalam hipotesis statistik keduanya dipasangkan sehingga dapat diambil keputusan dengan tegas yaitu  menerima Ho berarti menolak Ha begitu juga sebaliknya apabila Ho berarti menerima Ha. Hipotesis satistika dirumuskan untuk menjelaskan gambaran dan parameter apa dari populasi.
A.  Jenis-Jenis Pengujian Hipotesis
Jenis hipotesis yang sering muncul dalam uji kesamaan dua rata rata adalah :
1.    Hipotesis Direksional
Hipotesis Direksional adalah rumusan hipotesis yang arahnya sudah jelas atau disebut juga hipotesis langsung. Sedangkan pengujian hipotesis direksional terdiri dati dua yaitu uji pihak kiri dan uji pihak kanan.
2.     Hipotesis Non Direksional
Hipotesis non direksional (hipotesis tidak langsung) adalah hipotesis yang tidak menunjukan arah tertentu. Jika rumusan Ha berbunyi kalimat: tidak sama dengan (≠), maka sebaiknya Ho berbunyi kalimat: sama dengan(=). Pengujian ini menggunakan uji dua pihak (two tailed test).

Menguji Kesamaan Dua Rata-rata

A.  UJI SATU PIHAK
Sebagaimana dalam uji dua pihak, untuk uji satu pihak pun dimisalkan bahwa kedua populasi berdistribusi normal dengan rata-rata \[{\mu _1}\]  dan \[{\mu _2}\] dan simpangan baku \[{\sigma _1}\] dan \[{\sigma _2}\] . Karena umummnya \[{\sigma _1}\] dan \[{\sigma _2}\]  tidak diketahui, maka di sini akan ditinjau hal-hal tersebut untuk keadaan \[{\sigma _1} = {\sigma _2}\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}atau\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}{\sigma _1} \ne {\sigma _2}\]

1.    Uji pihak kanan
Yang diuji adalah



Dalam hal \({\sigma _1} = {\sigma _2}\) , maka statistik yang digunakan ialah statistik t seperti dalam Rumus yang telah di bahas pada blog sebelumnya mengenai uji hipotesis  dengan s2 seperti dalam rumus tersebut
Kriteria pengujian yang berlaku ialah : terima H0  jika \[t{\rm{ }} < {\rm{ }}{t_{1{\rm{ }}--}}_a\] dan tolak H0 jika t mempunyai harga-harga lain. Derajat kebebasan untuk daftar distribusi t ialah (n1 + n2 – 2) dengan peluang \[(1{\rm{ }} - a)\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}Jika\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}{\sigma _{\bf{1}}} \ne {\sigma _{\bf{2}}}\] , maka statistik yang digunakan adalah statistik t.
Dalam hal ini, kriteria pengujian adalah: tolak hipotesis H0 jika



dan terima H0 jika terjadi sebaliknya, dengan  :






Peluang untuk penggunaan daftar distribusi t ialah \[(1{\rm{ }}--a)\] sedangkan dk-nya masing-masing \[({n_1} - 1)\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}\left( {{n_2} - 1} \right)\]
2.    Uji pihak kiri
Perumusan hipotesis H0 dan hipotesis tandingan H1 untuk uji pihak kiri adalah:



Langkah-langkah yang ditempuh dalam hal ini sejalan dengan yang dilakukan untuk uji pihak kanan. Jika \[{\sigma _1} = {\sigma _2}\] , kedua-duanya nilainya tak diketahui, maka digunakan statistik t dalam rumus yang telah di bahas sebelumnya.
Kriteria pengujian adalah : tolak \[{H_0}\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}t \le  - {t_{1 -  - }}_a,dimana{\rm{ }}{t_{1 - }}_a\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}didapat\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}dari\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}daftar\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}distribusi\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}t\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}dengan{\rm{ }}dk = \left( {{n_1} + {n_2} - 2} \right)\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}dan\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}peluang{\rm{ }}(1 - a)\]. Untuk harga-harga t lainnya, H0 diterima. Jika \[{\sigma _1} \ne {\sigma _2}\] , maka yang digunakan adalah statistik t’ dalam rumus sebelumnya tolak H0 untuk 



dimana w1, w2, t1 dan t2 semuanya seperti telah diuraikan.
Jika t’ lebih besar dari harga tersebut, maka H0 diterima.Untuk observasi berpasangan, hipotesis H0 dan tandingan yang diuji adalah


Statistik yang digunakan ialah statistik t
Dan tolak \[H0jika{\rm{ }}t \le  - {t_{\left( {1 - \alpha } \right)\left( {n - 1} \right)}}\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}dan\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}terima\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}H0jika\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}t =  - {t_{(1 - a)}}(n - 1)\] untuk coontooh pada bagian ini cara penyelesaiannya sejalan dengan untuk uji pihak kanan. Bedanya hanya terletak pada letak daerah kritisnya saja.
Keterangan Rumus :


          

Kriteria pengujian Menurut teori distribusi sampling (tidak dibahas dalam buku ini) maka statistik t di atas berdistribusi Student dengan \[dk{\rm{ }} = {\rm{ }}\left( {{n_1}{\rm{ }} + {\rm{ }}{n_2}{\rm{ }}--{\rm{ }}2} \right)\] .

\[\begin{array}{l} - {t_{\left( {1 - \frac{1}{2}\alpha } \right)}} < {t_{\left( {1 - \frac{1}{2}\alpha } \right)}},\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}\dim ana\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}{t_{\left( {1 - \frac{1}{2}\alpha } \right)}}\\didapat{\rm{ }}dari{\rm{ }}daftar{\rm{ }}distribusi{\rm{ }}dengan\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}\\dk = \left( {{n_1} + {n_2} - 2} \right)\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}dan\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}peluang\begin{array}{*{20}{c}}{{{\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}}_{\left( {1 - \frac{1}{2}\alpha } \right)}}\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}untuk}\end{array}\\\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}h\arg a\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}t\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}lainnya\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}{H_0}\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}ditolak\end{array}\]


Kriteria pengujian adalah terima hipotesis H0 jika

 

dengan :          

t didapat dari daftar distribusi Student dengan peluang \[\beta \] dan dk = m. untuk harga-harga t lainnya H0 ditolak.





B.  MENGUJI KESAMAAN DUA RATA-RATA (Dua Sampel) : UJI DUA PIHAK
Banyak penelitian yang memerlukan perbandingan antara dua keadaan atau tepatnya dua populasi. Misalnya membandingkan dua cara mengajar, dua cara produksi, daya sembuh dua macam obat dan lain sebagainya.
Misalkan kita mempunyai dua populasi normal masing-masing dengan rata-rata \[{\mu _1}\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}dan\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}{\mu _2}\] sedangkan simpangan bakunya  \[{\sigma _1}\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}dan\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}{\sigma _2}\] . Secara independen dari populasi kesatu diambil sebuah sampel acak berukuran \[{n_1}\] sedangkan dari populasi kedua sebuah sampel acak berukuran \[{n_2}\] . Dari kedua sampel ini berturut-turut didapa \[\overline {{x_1}} ,{s_1}\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}dan\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}\overline {{x_2}} ,{s_2}\] . Akan diuji tentang rata-rata \[{\mu _1}\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}dan\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}{\mu _2}\] . Pasangan hipotesis nol dan tandingannya yang akan diuji adalah :




Untuk ini kita bedakan hal-hal berikut :

\[1.\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}{\sigma _1} = {\sigma _2} = \sigma \begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}dan\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}\sigma ,\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}diketahui\]
      
Statistik yang digunakan jika H0 benar, adalah:



\[ - {Z_{\frac{1}{2}\left( {1 - \alpha } \right)}} < Z < {Z_{\frac{1}{2}\left( {1 - \alpha } \right)}}\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}\dim ana\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}{Z_{\frac{1}{2}\left( {1 - \alpha } \right)}}\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}didapat{\rm{ }}dari{\rm{ }}daftar{\rm{ }}normal{\rm{ }}baku{\rm{ }}dengan{\rm{ }}peluang\begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}\begin{array}{*{20}{c}}{\frac{1}{2}\left( {1 - \alpha } \right)}\end{array}\]

2.    \[{\sigma _1} = {\sigma _2} = \sigma \begin{array}{*{20}{c}}{}\end{array}dan\]  tidak diketahui
Jika H benar dan \[{\sigma _1} = {\sigma _2} = \sigma \]  dimana  \[\sigma \] tidak diketahui harganya. Maka rumus statistik yang digunakan adalah:






Dengan 


Menurut teori distribusi sampling, maka statistik t di atas berdistribusi student dengan \[dl = \left( {{n_1} + {n_1} - 2} \right)\].Kriteria pengujian adalah : terima http://latex.codecogs.com/gif.latex?H_%7B0%7D jika  \[ - {t_{\left( {1 - \frac{1}{2}\alpha } \right)}} < {t_{\left( {1 - \frac{1}{2}\alpha } \right)}}\] , dimana \[{t_{\left( {1 - \frac{1}{2}\alpha } \right)}}\] didapat dari daftar distribusi dengan \[dl = \left( {{n_1} + {n_1} - 2} \right)\] dan peluang \[\left( {1 - \frac{1}{2}\alpha } \right)\]Untuk harga t lainnya H0 ditolak.

3. \[{\sigma _1} \ne {\sigma _2} = \sigma \] dan kedua-duanya tidak diketahui
Jika kedua simpangan baku tidak sama tetapi kedua populasi berdistribusi normal, hingga sekarang belum ada statistik yang tetap yang dapat digunakan. Pendekatan yang cukup memuaskan adalah dengan menggunakan statistika http://latex.codecogs.com/gif.latex?t%5E%7B%27%7D sehingga rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Kriteria pengujian adalah : terima hipotesis 
 jika 




Dengan :



4.    bservasi berpasangan
Untuk observasi lapangan, kita ambil hipotesis dan hipotesis alternatifnya adalah :





menghasilkan rata-rata \[\left( {\overline B } \right)\] dan simpangan baku  Sb Untuk pengujian hipotesis, gunakan rumus statistik:





dan terima H jika \[ - {t_{\left( {1 - \frac{1}{2}\alpha } \right)}} < t < {t_{\left( {1 - \frac{1}{2}\alpha } \right)}}\] dimana \[{t_{\left( {1 - \frac{1}{2}\alpha } \right)}}\] didapat dari daftar distribusi t dengan peluang  \[\left( {1 - \frac{1}{2}\alpha } \right)\] dan dk = (n - 1). Dalam hal lainnya H di tolak.


Contoh 1:
Seorang peneliti  mewawancarai 50 kepala keluarga di kota X dan mendapatkan informasi bahwa rata-rata  penghasilan mereka adalah 5.000.000 rupiah/bulan dengan simpangan baku 2.250.000. Dengan taraf nyata 5%, ujilah apakah rata-rata penghasilan populasi adalah kurang dari 6.000.000/bulan!

Penyelesaian:



Contoh Soal 2 :

Seorang pemilik toko yang menjual 2 macam bola lampu merek A dan B, berpendapat bahwa tak ada perbedaan rata-rata lamanya menyala bola lampu kedua  merek tersebut. Dengan pendapat alternatif adanya perbedaan ≠ guna menguji pendapat itu dilakukan percobaan atau eksperimen dengan menyalakan 100 buah lampu merek A dan 50 buah bola lampu merek B, sebagai sampel acak. Ternyata bola lampu merek A dapat menyala rata-rata selama 952 jam, sedangkan merek B selama 987 jam, masing-masing dengan simpangan baku sebesar A adalah 85 jam dan B adalah 92 jam. Dengan menggunakan α = 5%, ujilah pendapat tersebut !

Jawaban Soal :

Langkah Pertama : Merumuskan Hipotesis

H0 : µ1 – µ2 = 0
H1 : µ1 – µ2 ≠ 0
Ø n1 = 100, 1 = 952, 1 = 85
Ø n2 = 50, 2 = 987, 2 = 92
Langkah Kedua : Menentukan Taraf Nyata

Karena α = 5%. Zα/2 = 1.96 atau -Zα/2 = -1.96

Langkah Ketiga : Menentukan Kriteria Pengujian



Langkah Keempat : Menentukan Daerah Keputusan



Langkah Kelima : Pengambilan Keputusan

Dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesis menolak H0 dan menerima H1 sebagai Hipotesis Alternatif. Sehingga nyala lampu A tidak sama dengan nyala lampu B karena Z0 sebesar -2.25 dan berada di luar daerah menerima H0 sebab lebih kecil dari batas akhir yaitu -1.96

Contoh Soal 3 :
Judul  : Pengaruh Model Pembelajaran Kolaboratif Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 1 Kelumbayan Barat Tanggamus Tahun Pelajaran 2012/2013.



Jawaban :







Pengujian Hipotesis

Uji Kesamaan Dua Rata-Rata: Uji dua pihak
Rumusan hipotesis:




Tidak ada perbedaan antara rata-rata hasil belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran kolaboratif dengan siswa yang menggunakan metode konvensional.




Ada perbedaan antara rata-rata hasil belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran kolaboratif dengan siswa yang menggunakan metode konvensional.







“Berarti ada perbedaan antara rata-rata hasil belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran kolaboratif dengan siswa yang menggunakan metode konvensional”


Contoh Soal 4 :
Judul  : Pengaruh Model Pembelajaran Kolaboratif Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 1 Kelumbayan Barat Tanggamus Tahun Pelajaran 2012/2013.



Jawaban :











Pengujian Hipotesis

Uji Kesamaan Dua Rata-Rata: Uji dua pihak
Rumusan hipotesis:




Tidak ada perbedaan antara rata-rata hasil belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran kolaboratif dengan siswa yang menggunakan metode konvensional.


Ada perbedaan antara rata-rata hasil belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran kolaboratif dengan siswa yang menggunakan metode konvensional.







“Berarti rata-rata hasil belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran kolaboratif lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar matematika siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional”





Komentar